Pipeline Tie In
Sistem tie in pipa
Tie-in adalah pekerjaan penyambungan rangkaian pipa yang baru diinstall dengan pipa existing (pipa lama) yang salah satu pekerjaan beresiko tinggi di dalam pekerjaan konstruksi migas karena berhubungan dengan pipa existing yang masih bertekanan/ mengandung cairan/ gas. Waktu pelaksanaan tie-in bisa dengan shutdown partial (hanya line/ equipment yang berhubungan dengan line tersebut yang dimatikan/ diblock), total shutdown (semua proses dimatikan untuk pelaksanaan maintenance sekaligus) ataupun tie-in tanpa shutdown (hot-tap).Sebelum proses pembukaan existing flange ataupun pemotongan pipa existing beberapa hal harus dipersiapkan bersama dengan pihak operator produksi (FO/ field operation) diantaranya adalah melakukan proses pembersihan minyak/ gas (oleh operator) dengan melakukan flushing (pembersihan dengan mengisi line existing dengan air sampai pipa existing bersih). Setelah itu titik2 flange yang berhubungan dengan tie-in point diisolasi/ diblock dengan menggunakan blind untuk menghindari adanya cairan/ gas yang masuk ketika proses tie-in (sebelum membuka baut existing biasanya dilakukan hot bolting/ mengganti/ melumasi baut existing dengan cairan supaya karat/ cat hilang sehingga baut mudah untuk dibuka).Type2 tie-in antara lain : flange connection, buttweld (pengelasan kampuh), socket weld (pengelasan sock), koneksi ulir (treaded).- Flange connection : cara ini adalah yang paling simple, tie-in ke existing line biasanya dilakukan di existing flange (biasanya sudah disiapkan spare oleh pihak engineering ketika proses design proyek sebelumnya) untuk menghindari pengelasan karena existing line mengandung gas/ cairan yang bisa mengakibatkan kebakaran. Existing flange yang sudah di pasang blind dibuka, flange existing dibersihkan dan disambung dengan flange rangkain pipa baru.- Weld conection (buttweld/ socket weld) : jika memang spare flange tidak ada di line existing, tie-in dapat dilakukan dengan proses welding, tentunya pipa existing yang akan disambung pipa baru dipotong dengan menggunakan proses cold cutting untuk menghindari berhubungan dengan panas/ api. Alat cold cutting bisa dengan manual (untuk pipa diameter kecil) ataupun dengan mesin cold cut (bisa sekaligus bevel). Setelah proses pemotongan, kondisi pipa yang terpotong dicek apakah masih terdapat condensate di dalam pipa, jika masih ada pipa existing harus dibersihkan hingga kandungan gas/ minyak LEL= 0 bisanya diukur dengan alat pendeteksi gas. Pemasangan rubber plug diperlukan sebelum proses penggerindaan/ pengelasan untuk menghindari adanya cairan/ gas yang mengalir sehingga mengakibatkan terbakar.Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan tie-in seperti pekerjaan scaffolding/ perancah, pekerjaan lifting/ pengangkatan harus dipersiapkan sehingga pekerjaan tie-in dapat berjalan dengan lancar karena waktu untuk tie-in sangat dibatasi oleh pihak operator produksi karena berhubungan dengan di hentikannya proses produksi. Akan tetapi semua pekerjaan tersebut harus mengutamakan keselamatan/ sesuai dengan standard safety untuk menghindari kecelakaan.
Sumber : http://ketaling.blogspot.com/2012/02/aktivitas-tie-in.html. Januari 2015
Komentar
Posting Komentar